Hai #26


Untuk Ann.

Ann, aku ingin menyapamu dengan "hai". lalu kamu berkata "hai juga". aku ingin menyapamu dengan "hai". tapi kamu hanya menatapku, dengan mata indahmu. aku ingin menyapamu dengan "hai". lalu kamu tersenyum padaku. aku ingin menyapamu dengan "hai". lalu kamu menghampiriku, mengandeng tanganku. aku ingin menyapamu dengan "hai". kemudian menghampiriku, mencubit lengan kananku. aku ingin menyapamu dengan "hai". tapi kamu pura-pura tak mendengar, terus berjalan. aku ingin menyapamu dengan "hai". lalu kamu menatapku, mengangkat tangan kanan yang kamu kepalkan. aku ingin menyapamu dengan "hai". lalu dengan cepat kau daratkan ciuman pada pipiku.

bolehkah aku menyapamu dengan "hai"?

Related Posts:

Kopi dan Segala Cerita Malam Ini #25

Untuk Ann.

langit agak gelap dengan sedikit bintang terlihat. diatas meja ada sejangkir kopi, masih panas. duduk dibangku kayu ada diriku. tengah malam dibelakang rumah. semilir angin yang menusuk tubuh. pun mengusir jauh asap kopi milikku.

seekor lalat sedang insomnia, terbang diatas meja. rupanya ia menuju kopiku. lalat dengan cepat sudah dibibir cangkir. tak mungkin ia kuusir. sebab saat kulihat matanya, nampak bahagia. biarlah, malam ini aku berbagi padanya.

diruang tengah rumah, masih terdengar riuh dari layar kaya yang sejak siang sudah menyala. menyala-nyala pula orang didalamnya. sebab kopi memuat orang mati, katanya. sebab dengan kopi, orang dituduh membuat  mati temanya sendiri, katanya. demi sebuah keadilan, mata mereka dipaksa terjaga, entah sudah habis berapa kopi yang diminum jaksa, kuasa hukum, hakim dan terdakwa. suara tinggi tiada berhenti, bersamaan hingga bergantian suara orang yang ngorok, mungkin suara pengunjung yang sudah tidur.
kulirik lalat lagi. rupanya ia telah mati. jatuh di air kopi. mungkin ia rakus untuk meminum semuanya. ah, nyatanya aku ikut bersalah, mengapa tak kuusir saja dia.

kuminum kopi untuk pertama kali sejak kubuat tadi, pahit betul rasanya. sepertinya aku telah lupa memasukkan gula, tapi sengatku, dua sendok gula sudah kumasukkan, mungkin ada yang salah dengan indra pengecapku, meski aku tak yakin.

untuk kamu yang disana, membaca ini. jika kau tak sibuk sekali, maukah kau habiskan sisa kopi ini? pasti kau beralasan tak bisa kemari, tenang..  cukup kau bayangkan saja meminumnya.

aku menunggumu Ann.

Related Posts: