Untuk Ann
ada seorang nenek dengan wajah lebam dan ia
mengaku habis dipukuli. orang-orang merasa iba, merasa kasihan dan mengutuk
pelakunya.
begitulah, nenek bercerita dan orang-orang percaya. orang-orang
percaya saja pada cerita itu tanpa mencari tahu kebenarannya.
padahal padaku nenek bercerita, ia sendiri
lupa akan penyebab luka pada wajahnya. nenek itu berbisik padaku, ia mengaku
sudah pikun.
Ann, mungkin kau bertanya-tanya, mengapa
suratku untukmu bercerita tentang nenek dengan wajah lebam. Ann, itu karena aku
berharap kamu segera pulang. kuharap kita berjumpa sebelum kamu menua menjadi seorang nenek dan aku menjadi kakek.
Ann, kapan kita bisa berjumpa?