DEBAT


Untuk ann

Ann, aku ingin bercerita.

Siang tadi aku ke warung Cak Pri beli gorengan. Seperti biasa warung Cak Pri ramai pembeli, apalagi jam istirahat atau jam makan siang. Kebanyakan adalah orang dewasa, bapak-bapak, tapi ada juga beberapa anak muda. Hampir semua terlihat asyik mengobrol, kecuali orang-orang yang sedang makan bakso dan Cak Met yang cuma dengerin sambil ngerokok kebal-kebul. Tentu sembari asyik ngobrol, mereka tak lupa mencomot gorengan dan memakanya atau nyeruput kopi. Aku sempat denger, obroloan orang-orang di warung Cak Pri seputar debat capres tadi malam. Terkadang obrolan mereka terlihat serius, tapi juga terlihat tertawa. Aku membawa sebungkus gorengan, pulang. Tentu setelah kusodorkan uang 10 ribu ke Cak Pri.

Sore hari, seperti kebiasaanku, aku menonton telivisi. Tapi ngak lama kutonton. Aku matikan. Bosan, tayangan telivisi kebanyakan seputar debat tadi malam.

Aku ke ruang tengah, ada koran di meja, koran itu dibeli keponakanku tadi pagi, katanya untuk tugas sekolah, disuruh nyari artikel atau apa gitu, aku ngak paham. Tumben ada guru yang nyuruh muridnya nyari artikel di koran, kok ngak nyari di online saja dan mencetaknya. Ah sudahlah, mungkin cara yang digunakan guru itu lebih baik. Headline berita seputar debat tadi malam, aku pun baca judulnya saja, lalu pindah baca yang lain. Untungnya ini koran minggu, jadi kuputuskan baca cerpen, puisi, ulasan buku dan ulasan film, terakhir aku baca jadwal film yang sedang tayang di bioskop.

Aku jadi ingat kamu, sudah lama kita tidak pergi ke bioskop. Terakhir pergi nonton film denganmu mungkin sudah beberapa tahun yang lalu. Seringkali setelah selesai nonton, kita berdebat tentang bagus tidaknya film itu. Disuatu waktu, setelah nonton, kamu bersikukuh filmnya kurang asyik, ceritanya kurang nampol apalagi ending filmnya, ngak nyambung. Itu menurutmu, tapi menurutku beda. Kita seringkali berdebat soal film, bahkan untuk menentukan film apa yang ditonton kita harus melewati perdebatan dulu. Tapi harus kuakui, pengetahuanmu soal film lebih luas dibanding aku, kamu juga lebih kritis.

Tidak hanya seputar film, kita sering berdebat dengan beberapa hal. Dari hal remeh temeh hingan yang serius. Dan kuakui, kamu itu sosok yang asyik, bahkan saat berdebat.

Aku jadi ingin bertemu denganmu, pergi kebioskop dan setelah menonton kita berdebat dengan film tersebut.

Ann, pulanglah! Ayo berdebat!

Related Posts: